Harimau Liar Muncul Dekat Lapangan Tembak di Aceh Besar: Masyarakat Diminta Waspada

Kehadiran harimau liar itu menginsafkan kita akan pentingnya keselamatan dan kehati-hatian dalam menjelajahi alam liar

Harimau liar mengintai mangsa di sekitar lapangan tembak pistol Eksekutif Rindam Iskandar Muda, Mata Ie. (Foto: Repro)

Banda Aceh, Acehconnect.com – Pada Jumat, 19 April 2024 lalu, sekitar pukul 08.00 WIB pagi, Kopral Satu (Koptu) Windi Oka Syahputra dan Sersan Dua (Serda) Supriadi, Anggota Detasemen Markas (Denma) Resimen Induk Komando Daerah Militer (Rindam) Iskandar Muda (IM), melaksanakan tugas babat rumput di sekitar lapangan tembak pistol Eksekutif Rindam IM, yang terletak di Jln. Ja Pakeh, Desa Leu Ue, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar.

Pada saat mengganti tali nylon (benang pisau) babat rumput, sekira pukul 10.15 WIB, Koptu Windi melihat ada seekor Harimau liar yang diam-diam sedang melihat ke arahnya dengan tatapan mata yang sangat tajam, dalam posisi siap menerkam dari jarak sekitar 30 Meter. Dia segera menyampaikan hal itu kepada Serda Supriadi: “Ada seekor Harimau yang sedang mengintai kita,” bisiknya perlahan.

Mendapat bisikan dari Koptu Windi, Serda Supriadi segera merespons dengan cepat. Dengan serta-merta dia mengajak Koptu Windi menghentikan kegiatan babat rumput tersebut dan kembali ke kantor Denma Rindam IM untuk mengamankan diri. Perihal kemunculan harimau liar itu segera dilaporkannya kepada Komandan Rindam IM dan jajarannya, yang kemudian memberi instruksi agar area lapangan tembak dihindari untuk sementara waktu.

Tim Rindam IM dan BKSDA, menelusuri jejak harimau liar di Jln. Ja Pakeh, Darul Imarah, Aceh Besar. (Foto: Repro)

Sebagai tindakan pencegahan lebih lanjut, kawasan Gunung Deunong, Ja Pakeh, Mata Ie, Keude Bieng dan sekitarnya, ditutup untuk umum. Untuk mencegah kemungkinan terjadinya serangan harimau liar kepada warga, seluruh aktivitas di area tersebut dihentikan sementara waktu. Saat ini pihak Rindam Mata Ie, bersama dengan Tim dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, sedang melakukan pencarian dan memasang perangkap untuk menjaga agar harimau liar itu tidak mendekati pemukiman warga. Dari hasil pelacakan sementara memang ditemukan jejak-jejak harimau. Diperkirakan ada tiga ekor harimau, satu induk dan dua anak.

Dampak dari kehadiran harimau liar tersebut juga dirasakan oleh warga Banda Aceh dan sekitarnya, yang sering menggunakan jalur Mata Ie – Keude Bieng itu untuk bersepeda (gowes). Demikian pula dengan lokasi Mata Ie Hill Side Waterpark yang sering digunakan warga kota untuk rekreasi. Lokasi wisata tersebut segera ditutup untuk umum. Sedangkan para pengguna jalur gowes disarankan untuk mengambil jalur alternatif melalui Lam Girek di kawasan Lamlhom – Lampu’uk.

Kehadiran harimau liar itu menginsafkan kita akan pentingnya keselamatan dan kehati-hatian dalam menjelajahi alam liar. Dengan langkah-langkah pencegahan yang diambil, diharapkan keamanan warga dan pengunjung dapat terjaga dengan baik. Sampai saat ini pihak terkait terus melakukan upaya untuk menangani situasi berbahaya itu dengan mengambil langkah-langkah yang diperlukan demi keamanan penggowes, wisatawan dan warga masyarakat setempat. (Aga)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *