Banda Aceh, Acehconnect.com —Berhembusnya kabar perubahan seragam sekolah baru pasca lebaran membuat sejumlah orang tua wali murid resah. Tidak tanggung-tanggung bila pengenaan seragam baru itu menyentuh level sekolah dasar (SD), SMP, hingga SMA/SMK. Kabar inilah yang menjadi gunjingan serius di tengah masyarakat di semua daerah.
Sebab aturan tersebut dianggap memberatkan dan nyeleneh oleh mayoritas orangtua murid, yakni pemakaian baju adat menjadi seragam sekolah.
Menyikapi berita yang sempat heboh itu, Direktur Program dan Litbang Institut Jakarta, Agung Nugroho, turut berkomentar.
Agung pun mempertanyakan alasan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim yang mau merombak seragam sekolah, dengan tujuan menanamkan nasionalisme hingga kedisiplinan siswa.
Menurut Agung, kedisiplinan dan nasionalisme datang dari nilai ketauladanan yang diberikan kepada siswa sebagai contoh, bukan dari bentuk dan model seragam sekolah.
“Padahal menanamkan nasionalisme dan kedisiplinan tidak terkait dengan bentuk dan model seragam sekolah,” ujarnya dikutip media ini 27 April 2024, dari Wartakotalive.com .
“Tapi lebih pada nilai-nilai ketauladanan yang diberikan untuk dapat dijadikan contoh oleh anak-anak kita,” imbuh Agung.
Menurut Agung, pendidikan yang berkualitas diharapkan demi kemajuan suatu bangsa, bukan sekadar sebagai sarana ‘agent of change’ bagi generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa, tapi juga sebagai ‘agent of producer’ agar dapat menciptakan transformasi nyata.
Nadiem dipandang tak menaruh fokus pada perbaikan sistem pendidikan, tapi hanya sibuk dengan urusan perombakan seragam sekolah.
Meski berita ini telah dibantah oleh Kemendikbud Ristek akhirnya meluruskan berita yang beredar, bahwa aturan seragam sekolah tetap seperti dulu, artinya tak ada perubahan.
Selain orang tua murid yang keberatan atas perubahan seragam sekolah, pengusaha pakaianpun sangat keberatan atas tindakan menteri pendidikan karena mereka khawatir stock barangnya terganggu atau stocknya akan tertinggal karena aturan tersebut.
Kekesalan mereka diunggah melalui video youtube dan lainnya termaduk pengusaha di Pasar Aceh Banda Aceh, mereka tetap resah jika mendikbud tidak mencabut tentang cawe-cawe seragam sekolah karena dianggap kurang fokus dan meresahkan. [*]