Sulaiman Bakri Meminta FLS2N 2024 Jangan Cilet-Cilet

Acara yang digelar di Aula UPTD Balai Tekkomdik Aceh itu diikuti 63 Siswa SMP dan 68 Siswa SD se-Kota Banda Aceh

Kadisdikbud Kota Banda Aceh, Sulaiman Bakri, S.Pd., M.Pd., menyerahkan Sertifikat Pemenang FLS2N jenjang SMP tingkat Kota Banda Aceh tahun 2024. (Foto: Ist)

Banda Aceh, Acehconnect.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Banda Aceh menggelar Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan jenjang Sekolah Dasar (SD) tingkat Kota Banda Aceh tahun 2024. Acara tersebut dibuka langsung oleh Kepala Disdikbud Kota Banda Aceh, Sulaiman Bakri, S.Pd., M.Pd., di Aula Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan (Tekkomdik) Aceh, Selasa, 23/4/2024 lalu.

Dalam Sambutannya, Sulaiman Bakri meminta seluruh peserta dan pembina FLS2N tahun 2024 ini mengikuti lomba dengan serius, jangan cilet-cilet (asal-asalan). Ia mengingatkan prestasi Kota Banda Aceh tahun lalu yang berhasil memperoleh medali emas pada tingkat nasional untuk cabang tari kreasi. “Oleh karena itu berlombalah dengan aura medali emas tahun 2023 lalu, sehingga peserta dari kota Banda Aceh akan kembali meraih prestasi pada tahun 2024 ini,” ujarnya disambut tepukan para peserta. Kemudian, Kadisdikbud Kota Banda Aceh itu juga meminta semua kepala sekolah ikut hadir sewaktu siswa-siswinya tampil dalam perlombaan, guna meningkatkan semangat dan motivasi mereka.

Sementara itu, dalam laporannya, Ketua Panitia, Evi Susanti, S.Pd., M.Si., menyebutkan bahwa FLS2N jenjang SMP yang diikuti oleh 63 peserta dari 26 SMP Negeri dan Swasta di Kota Banda Aceh tersebut dilaksanakan selama dua hari, yaitu Selasa dan Rabu, 23 – 24 April 2024, dengan memperlombakan 6 cabang seni, yaitu menyanyi solo, tari kreasi, ilustrasi, kreativitas musik tradisional, pantomim dan musik ensambel campuran. Sedangkan FLS2N jenjang SD yang diikuti oleh 68 peserta dari berbagai SD akan dilaksanakan selama 1 hari, yaitu pada hari Kamis, tanggal 25 April 2024 dengan memperlombakan 5 cabang seni, yaitu menyanyi solo, gambar bercerita, tari, pantomim, dan kriya.

Penampilan salah satu pesertaTari Kreasi FLS2N jenjang SMP tingkat Kota Banda Aceh tahun 2024 di Aula UPTD Balai Tekkomdik Aceh. (Foto: Ist)

FLS2N jenjang SMP sudah terlaksana dengan baik. Dalam acara penutupan hari Rabu tanggal 24 April sore, telah diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Menyanyi Solo: Juara 1 Peserta dari SMP Methodist Banda Aceh; Juara 2 Peserta dari SMP Negeri I Banda Aceh; Juara 3 Peserta dari SMP Negeri 3 Banda Aceh.

2. Tari Kreasi: Juara 1 Peserta dari SMP Negeri I Banda Aceh; Juara 2 Peserta dari SMP Negeri 6 Banda Aceh; Juara 3 Peserta dari SMP Negeri 8 Banda Aceh.

3. llustrasi: Juara 1 Peserta dari SMP IT Nurul Ishlah Banda Aceh; Juara 2 Peserta dari SMP Negeri 10 Banda Aceh; Juara 3 Peserta dari SMP Negeri 17 Banda Aceh.

4. Kreativitas Musik Tradisional: Juara 1 Peserta dari SMP Negeri 6 Banda Aceh; Juara 2 Peserta dari SMP Negeri 8 Banda Aceh; Juara 3 Peserta dari SMP Negeri 4 Banda Aceh.

5. Pantomim: Juara 1 Peserta dari SMP Negeri 6 Banda Aceh; Juara 2 Peserta dari SMP Negeri 13 Banda Aceh; Juara 3 Peserta dari SMP Negeri 10 Banda Aceh.

Musik Ensambel Campuran : Juara 1 Peserta dari SMP Negeri 3 Banda Aceh; Juara 2 Peserta dari SMP Negeri 10 Banda Aceh; Juara 3 Peserta dari SMP Negeri 1 Banda Aceh

Dalam sambutan penutupan, Kadisdikbud Sulaiman Bakri, mengatakan: “Saya melihat banyak sekali siswa-siswi bertalenta yang berpartisipasi dalam FLS2N 2024 ini, namun karena ini perlombaan, tentu ada yang juara dan ada yang tidak. Bagi yang juara jangan terlalu berbangga diri, karena perjalanan masih panjang, masih harus menghadapi perlombaan di tingkat provinsi dan tingkat nasional,” ujarnya.

“Kepada yang belum juara jangan berkecil hati. Berlatihlah terus, mudah-mudahan pada kesempatan lain akan berhasil,” lanjutnya membesarkan hati peserta yang belum meraih gelar juara. “Para kepala sekolah saya minta untuk selalu menampilkan mereka pada acara-acara yang dilaksanakan di sekolah,” pesannya. “Tidak harus memakai yang dari luar,” tambahnya. “Dan tidak pula selalu menampilkan Ranup Lampuan. Tetapi jenis-jenis karya kreasi baru lainnya juga harus diberi kesempatan,” pungkasnya. (aga)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *