Jakarta, Acehconnect.com — Banyak orang beranggapan kalau mata uang dengan nilai tertinggi di dunia adalah pound sterling milik Inggris. Saat ini untuk 1 pound sterling bernilai sebesar berkisar 1,3 dollar AS. Namun anggapan tersebut keliru, karena saat ini mata uang dengan nilai tertinggi di dunia dipegang oleh dinar Kuwait.
Meski Dolar Amerika Serikat (AS) belakangan ini mengalami lonjakan yang sangat signifikan. Kendati apresiasi yang terjadi pada dolar AS, namun mata uang terkuat di dunia bukanlah dolar AS.
Hal ini terjadi di tengah data ekonomi AS yang kembali terpantau mengalami penguatan, termasuk data ketenagakerjaan dan data inflasi.
Pada 5 April 2024, Departemen Tenaga Kerja melaporkan nonfarm payrolls (NFP) meningkat sebesar 303.000 pekerjaan pada Maret lalu dibandingkan dengan ekspektasi kenaikan sebesar 200.000, menurut para ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Sementara untuk tingkat pengangguran pada Maret lalu berada di angka 3,8% dibandingkan dengan ekspektasi bahwa angka tersebut akan tetap stabil di angka 3,9%, sementara upah rata-rata yang diperoleh naik 0,3% setiap bulan, sejalan dengan perkiraan.
Hal ini diikuti dengan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (US Treasury) naik setelah data tersebut dirilis.YieldTreasury acuan tenor 10 tahun bertahan di 4,365% pada saat itu dan terus mengalami kenaikan hingga 4,517% pada 12 April 2024.
Lebih lanjut, data inflasi AS juga masih cukup tinggi dan tidak sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar.
Inflasi headline AS secara tahunan (year on year/yoy) lebih panas dari perkiraan menyentuh 3,5% yoy pada Maret 2024. Pada bulan sebelumnya, inflasi AS berada di 3,4% yoy.
Begitu pula dengan inflasi inti yang lebih panas dari konsensus yang memperkirakan angka 3,7% yoy. Namun kenyataannya mencapai 3,8% yoy pada Maret 2024, sama seperti bulan sebelumnya.
Saham AS Rontok Berjamaah, Investor Khawatir Inflasi dan Perang. Kedua data tersebut membuat potensi pemangkasan suku bunga bank sentral AS (The Fed) semakin kecil.
Dinar Kuwait dianggap sebagai mata uang termahal di dunia karena cadangan minyak yang besar dan statusnya sebagai negara pengekspor minyak utama. Nilai dinar erat kaitannya dengan harga minyak yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Sementara mata uang lainnya yang masuk ke dalam 10 besar mata uang termahal di dunia seperti franc Swiss, Euro, hingga dolar AS diminati oleh investor karena merupakan aset safe haven khususnya di tengah ketidakpastian ekonomi global. Dikutip dari CNBC, April (14/4).
Sumber lain yang dapat dipercaya menyebutkan, pada awalnya Dinar Kuwait menggunakan pound sterling sebagai patokannya. Ini wajar mengingat Inggris pernah menjajah Negara Teluk tersebut. Lalu sepanjang tahun 1975 hingga 2003, Dinar Kuwait dipatok ke sejumlah mata uang kuat di dunia (basket of currencies).
Karena minyak adalah komoditas dunia paling mudah dijual. Kuwait juga tak jarang memaksa pembeli minyaknya untuk menggunakan dinar Kuwait dan tak menerima dollar AS. Inilah alasan bahwa, Dinar Kuwait tidak mampu dikalahkan oleh mata uang lainnya di dunia.
Hingga saat ini, 4 mata uang dengan nilai tukar tertinggi di dunia dipegang oleh negara penghasil minyak. Mata uang tertinggi setelah Kuwait yakni dinar Bahrain dengan nilai untuk setiap dinarnya setara dengan 2,66 dollar AS. Di peringkat ketiga mata uang dengan nilai tertinggi ditempati rial Oman dengan nilai 2,6 dollar, lalu dinar Yordania dengan nilai 1,41 dollar AS untuk setiap 1 dinarnya. [R].