Siapa Nandien Makarim Menteri Pendidikan Indonesia Saat Ini

Foto : Repro, Dok. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Acehconnect.com | Banda Acrh. Generasi Z berpeluang jadi menteri di masa Jokowi, asal ada kreasi yang signifikan yang menjadi perhatian Jokowi. Bayangkan Nandiem Makarim yang mampu menciptakan bisnis Go-Jek, dirinya pun tidak menyangka dan tidak pernah bermimpi jadi Menteri dijajaran Kabinet Indonesia sekarang. Kata seorang warga aceh yang baru saja datang dari Yogya, kepada ac Selasa 21 Mei 2024.

Tidak ada yang tidak mungkin di masa Jokowi, dan kelebihan Jokowi itu membuka peluang kepada siapa saja. Bayangkan dengan satu sudut penilaian, Jokowi berani menempati Nandiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan lagi. Padahal Nandien tidak sama sekali berbasis pendidikan, meski dia sekolah hingga ke luar negeri. Tambahnya lagi, sebut saja initial Z.

Z tidak senyum dan tidak sedang bercanda dia serius, namun kemudian seperti ingin cerita tentang gambaran pilkada aceh 2024 di mata masyarakat aceh yang sedang di rantau.

Apa yang disampaikan saudara Z ada benarnya, karena generasi Z itu terlahir antara 1997-2012. Artinya sekarang berumur 27 tahun, tentu sudah ada yang selesai S2 seperti pendidikan Nandien Makatim. Selain itu memang tidak ada penilaian lain bagi Jokowi terhadap Nandien, hanya mampu berinovasi di bidang bisnis berharap mampu dikembangkannya di bidang pendidikan.

Seperti penelusuran redaksi media ini, keberbagai artikel berikut ini.

Presiden Joko Widodo menjelaskan alasan di balik langkahnya memilih pendiri Gojek, Nadiem Makarim, sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Hal ini menjawab pertanyaan banyak pihak yang tak menyangka Nadiem Makarim akan menjadi Mendikbud. Pasalnya, Nadiem dinilai tak memiliki latar belakang di sektor pendidikan.

Namun, Jokowi menilai latar belakang Nadiem yang mendirikan perusahaan rintisan berbasis teknologi seperti Gojek justru menjadi modal tersendiri. Ia meyakini sosok Nadiem bisa menggunakan keahliannya di bidang teknologi untuk menerapkan standar pendidikan yang sama bagi 300 ribu sekolah dengan 50 juta pelajar yang tersebar di seluruh Indonesia. Kompas.com, 2019.

Terus siapa Menteri Pendidikan itu.

Pengusaha Go-Jek, kini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Berawal dati kemacetan lalu lintas di Jakarta yang dialaminya melahirkan sebuah ide bisnis menarik. Nadiem Makarim membuat aplikasi ojek online sebagai solusi transportasi penduduk kota. Ia rela meninggalkan kerjaan lamanya yang sudah nyaman demi membangun usahanya bernama Go-JEK.

Nadiem Makarim atau yang lebih dikenal dengan panggilan Nadiem lahir di Jakarta 4 Juli 1984 dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadrie. Ia adalah anak lelaki satu satunya dari pengacara ternama keturunan Arab asal Pekalongan, Jawa Tengah, Nono Anwar Makarim. Ayahnya seorang intelektual dan lawyer dengan gelar Doktor ilmu hukum lulusan Harvard.

Meski Nadiem adalah anak bungsu dari 3 bersaudara, ia tidak berperilaku manja. Justru ia tetap menunjukkan kemandiriannya. Setelah meluluskan jenjang pendidikan dasar dan menengahnya di Jakarta, ia melanjutkan SMA- nya di Singapura. Bahkan tak hanya di situ kemandiriannya, lulus dari Singapura, ia pergi ke Amerika untuk melanjutkan pendidikannya di Brown University Amerika Serikat.

Ia berhasil mendapat gelar BA di jurusan International Relations. Ia pun sempat mengikuti pertukaran pelajar di London School of Economics. Tidak puas dengan ilmu yang dimiliki, ia melanjutkan pendidikan layaknya sang ayah dan mengambil masternya di Harvard Business School dan mendapatkan gelar MBA (Master of Business Administration).

Pria lulusan Harvard ini memilih untuk kembali ke tanah airnya Indonesia, Nadiem tidak membutuhkan waktu yang lama untuk terjun ke dunia kerja. Berbekal ijazah yang dimilikinya, Nadiem direkrut di Management Consutant di McKinsey & Company, sebuah lembaga konsultan ternama yang berbasis di Jakarta. Di perusahaan ini, ia menghabiskan waktu 3 tahun.

Selain itu, ia juga bekerja sebagai Co-founder dan Managing Editor di Zalora Indonesia kemudian menjadi Chief Innovation officer kartuku.

Dari latar belakang seorang ayah dan ibu yang bukan berasal dari kalangan pengusaha, Nadiem banting setir memilih jalur yang berbeda dari latar belakang keluarganya itu, naluri bisnis Nadiem memang sangat tajam. Ia dapat melihat sebuah peluang bisnis yang cocok dan dapat membantu banyak warga Indonesia.

Bermula dari pengalaman pribadinya kembali ke Jakarta untuk bekerja yang mempertemukan dirinya dengan kemacetan dan dengan jiwa enterpreneurshipnya itulah, pada 2011, ia mulai merintis perusahaan milik sendiri yang kemudian dikenal dengan nama GO-JEK, pesan ojek secara online.

Nadiem mengaku ia angkat kaki dari perusahaan sebelumnya haya karena ia tidak betah bekerja di perusahaan orang lain. Ia ingin mengontrol dirinya sendiri. Nadiem dengan cerdas memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada untuk kemudahan para pelanggan GO-JEK-nya. Aplikasi GO-JEK pun sudah bisa dirasakan manfaatnya oleh banyak orang.

Dalam perkembangannya, seperti dilihat dalam akun Go-Jek, GO-JEK tak hanya sebagai tarnsportasi online penumpang, tapi ia berkembang menjadi jasa antar barang (Go-Send), makanan (Go-Food), alat kesehatan, massage, dan kebersihan (Go-Clean). Kini Go-JEK sudah memiliki 200 ribu partner pengemudi motor dan mobil, 35 ribu merchant Go Food, dan 3.000 penyedia layanan lainnya.

Inilah sekilas Menteri Pendidikan Indonesia, Nandien mencoba berinovasi dengan seragam sekolah kemudian batal atau masih perlu perbaikan. Di masa Nandiem tiba-tiba uang kuliah naik tajam untuk perbaikan kelulusan memunculkan demo hampir seluruh Indonesia, sementara Presiden terpilih Prabowo Soebiyanto bercita-cita pendidikan gratis di masa kampsnyenya. [*].

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *