Siapa yg di untungkan jika Anis jadi presiden RI khususnya di Aceh. NasDem, PKS Atau Demokrat?

 

Banda Aceh, Aceh connect. Com(5/4)
Langkah yang diambil oleh nasdem di tengah jalan dalam kabinet Indonesia Maju(Nama kabinet Joko Widodo periode ke 2)sungguh menggemparkan peta politik tanah air ketika mendeklarasikan Anis Baswedan menjadi calon Presiden.Apalagi ada gejolak di internal koalisi partai pendukung pemerintahan Joko Widodo seolah menikung bahkan beberapa parpol menganggap tidak etis.

Namun sang petarung politik Surya Paloh pemimpin NasDem sangat piawai membaca gelagat tidak baik langsung mengadakan safari politik nya dengan melakukan manuver menjumpai atau sebaliknya menjamu tokoh politik nasional menyampaikan bahwa ini adalah dinamika politik dan berjanji tetap setia di kabinet joko Widodo sampai akhir jabatan pada 2024
Beberapa tahun ke depan.

Seperti di kutip di berbagai sumber untuk mengusung satu calon presiden partai pengusung harus memiliki perolehan suara 20 % suara di parlemen seperti kita ketahui bahwa NasDem tidak bisa mencalonkan satu calon karena perolehan suara NasDem berada di lima besar di bawah Partai PDIP, GERINDRA,GOLKAR DAN PKB dengan perolehan suara 9,05% Nasional.

NasDem harus mencari parta lain yang punya kemiripan visi misi untuk mengusung Anis Baswedan menjadi Presiden ke 8 Republik Indonesia.

Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Demokrat menjadi pilihan yang di anggap punya kemiripan visi misi dengan slogan perubahan.

Melalui jalan panjang dan deal deal politik akhirnya di sepakati koalisi perubahan dengan bergabung dua partai politik ini yaitu tercapai angka batas ambang mencalonkan satu paket calon Presiden yaitu perolehan suara PKS berjumlah 8,21% dan Partai Demokrat 7,77% dengan jumlah 25,03%.sebuah angka yang layak untuk mengusung satu calon presiden.

Pertanyaan mulai muncul untuk tingkatan peta politik di Aceh siapa yang di untungkan dengan sosok Anis Baswedan calon Presiden seperti kita ketahui perolehan suara partai politik di Aceh Demokrat berada di urutan ke dua perolehan kursi dengan 10 kursi di susul PKS dengan 6 kursi dan sangat memprihatinkan NasDem dengan 2 kursi..

Sejarah perpolitikan di Aceh identik dengan nuansa religius ketika pemilu pertama di gelar tahun 1954 Masyumi menang apa yang terjadi muhammad Natsir meleburkan provinsi Aceh ke dalam provinsi Sumatera Timur kala itu. Akhirnya Masyumi di tinggalkan

Di Era reformasi partai Nasdem dengan Surya Paloh sebagian ketua umum yang putra Aceh mampu menerobos perolehan suara di Aceh hingga mampu menggapai posisi wakil ketua DPR Aceh periode 2014-2019 dengan 8 kursi.Apa di nyana di pemilu 2019 karena mendukung ahok dan di anggap tidak pro islam NasDem ambruk dengan perolehan dua kursi..
Hal hal ini yang membuat rakyat Aceh enggan untuk bersama NasDem.

Ada fenomena politik di Aceh pada pemilihan umum 2024 banyak perbincangan terjadi menyangkut perolehan kursi DPRA khususnya parlok bakal kehilangan suara akibat kisruh internal dan eksternal yaitu PA dan PNA.

Berbicara siapa yang di untungkan berdasarkan kalkulasi di atas PKS Menjadi salah satu partai yang paling bahagia dengan tampilnya Anis Baswedan sebagai calon Presiden mengingat kedekatan Anis Baswedan dengan tokoh politik Nasional seperti Ustadz Abdul Somad yang juga sangat dekat dengan petinggi PKS.

Kutua PKS Provinsi Aceh Makhyaruddin Yusuf dengan senyum sumringah mengatakan sangat di untungkan dan senang dengan hadir Anis Baswedan sebagai calon presiden. ‘Sangat sangat di untungkan’ ucap ketua PKS ketika di minta tanggapan nya

Sementara ketua DPW Nasional Demokrat (Nasdem) Provinsi Aceh T Taufiqul Hadi secara diplomatis mengatakan bukan untungnya yang di lihat tapi secara nasional Anis Baswedan adalah membawa kebaikan bagi Indonesia. Baik Bagi Indonesia maka baik pula bagi Nasdem kata T Taufiqul Hadi kepada media ini dalam wawancara via WA saat beliau mendarat di Soetta dalam perjalanan dari Banda Aceh ke Jakarta.

Menarik untuk di simak karena hajatan pemilihan umum akan di laksanakan pada 14 Februari 2024 tapi strategi meraih suara sudah di mainkan sejak dini.Rakyat tentunya punya pilihan sendiri berdasarkan pengalaman pengalaman pada calon calon sebelum nya yang hanya tinggal janji setelah jadi dan drama drama di gedung rakyat ternyata para anggota dewan perwakilan Rakyat bukanlah mewakili Rakyat tapi mewakili juragan nya.Seperti kata Bambang Pacul dalam rapat dengan jajaran Menkopolhukam beberapa waktu lalu kasus transaksi mencurigakan sebesar 345 triliun di gedung DPP RI Bersama komisi III.Kami disini sesuai perintah juragan pak kata Bambang Pacul kepada Mahfud MD.

Bagaimana pilihan rakyat pada pemilihan umum 2024…Kita tunggu.. (Ef)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *