Banda Aceh, Acehconnect.com — Seorang Pemimpin mirip tugas pengajar, setelah memberi materi pasti ada sesi tanya jawab. Celakanya ada pertanyaan, yang tidak ingin dijawab yang membuat publik terus bertanya. Paling tidak terjadi kasak kusuk, prahara, anomali Bank Aceh dan lain sebagainya “dijawab”.
Ada beberapa pertanyaan dapat Anda jawab dengan mudah. Namun, ada juga kemungkinan beberapa pertanyaan yang Anda akui bahwa Anda tidak memiliki jawabannya atau tidak ingin menjawabnya. Itulah pertanyaan yang Anda takuti.
Pertanyaan-pertanyaan itu bisa terkait misalnya dengan fitur-fitur dalam rilis produk yang baru, waktu acara pendanaan seperti penawaran umum perdana (initial public offering/IPO), atau komentar pada beberapa acara yang layak diberitakan baru-baru ini yang merupakan topik yang hangat secara politik tentang keputusan Gubernur dan lain sebagainya.
Dalam situasi seperti ini memberikan jawaban yang jelas dan langsung mungkin merugikan Anda dalam beberapa hal. Jadi pertanyaan sebenarnya adalah bagaimana Anda dapat menanggapi dengan cara yang dapat menjaga kredibilitas Anda dan memuaskan sipenanya.
Berita baiknya, Matt Abrahams yang merupakan seorang Professor yang mengajar di Sekolah Pascasarjana Bisnis Universitas Stanford dimana dia mengajar dua kelas yang sangat populer yang berhubungan dengan Komunikasi Strategis dan Presentasi Virtual yang Efektif menjelaskan bahwa ada 3 cara yang dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Cara Pertama : Reframe
Saat dihadapkan dengan pertanyaan yang sulit, disarankan Anda mulai dengan memparafrasekan pertanyaan (mengungkapkan kembali pertanyaan) sebelum menjawab. Parafrase ini menegaskan bahwa Anda mendengar pertanyaan dengan benar, memvalidasi penanya, memberi Anda waktu untuk berpikir, dan memungkinkan Anda untuk mengubah pertanyaan agar Anda lebih mudah untuk menjawabnya. Anda memfokuskan kembali komunikasi Anda dengan baik.
Cara kedua : Blame
Memberikan alasan yang sah untuk tidak menjawab pertanyaan secara langsung adalah alat lain untuk pertanyaan jenis ini.
Mengutip masalah hukum, pedoman peraturan, atau praktik masa lalu dapat menjadi alasan yang sah bagi Anda untuk tidak menanggapinya secara langsung.
Alternatifnya, Anda dapat menggunakan kebijakan yang ada yang melarang mengomentari pertanyaan seperti yang ditanyakan.
Terakhir, Anda dapat menyalahkan ketidakmampuan Anda untuk menanggapinya karena kurangnya informasi yang Anda miliki tentang topik tersebut. Misalnya, jika seseorang menanyakan pendapat Anda tentang arah baru pesaing, Anda dapat mengatakan bahwa Anda ingin melakukan penelitian yang lebih mendalam sebelumnya untuk memastikan tanggapan Anda benar.
Cara Ketiga : Explain
Dalam beberapa situasi, Anda dapat menyatakan bahwa Anda tidak dapat menjawab pertanyaan secara langsung, tetapi Anda dapat berbagi beberapa alasan atau kerangka kerja yang akan digunakan dalam menangani topik pertanyaan.
Misalnya, jika Anda bekerja untuk sebuah perusahaan dan ditanya tentang rencana IPO-nya, Anda dapat menjawab dengan mengatakan, “Pertanyaan Anda mengacu pada keputusan internal yang mungkin atau mungkin tidak kami buat, tetapi pilihan kami akan selalu didorong oleh keinginan kami untuk melayani klien, karyawan dan investor kami.”
Menjelaskan prinsip dibalik jawaban Anda memungkinkan Anda memenuhi kewajiban untuk menanggapi pertanyaan tanpa mengungkapkan informasi yang tidak ingin Anda bagikan.
Ketika Anda menghadapi pertanyaan yang Anda tidak mengetahui jawabannya atau tidak ingin menjawabnya, maka Anda dapat menggunakan 3 cara tersebut.
Cara ini minimal harus dilakukan Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah, setelah secara tiba-tiba menonaktifkan Direktur Utama Bank Aceh Syariah Muhammad Syah Beberapa waktu lalu.
Paling tidak memberi penjelasan atas keputusannya tersebut, meski tentu berbagai pihak yang beragam akan beragam penerimaannya. Setidak-tidaknya telah melakukan komunikasi, terkait pertanyaan rakyatnya.
Semua berharap bahwa, persoalan Bank Aceh segera selesai. Agar pelaksana tugas atau Direktur Utama Definitif yang ditunjuk berikutnya, tidak lagi terbebani masa lalu.
Penulis tidak terlalu mahir bicara tentang peran OJK, UU PT dan lain pengetahuan yang berkaitan moral. Namun Pemimpin yang sedang berkuasa, wajar jika kita saling memberi masukan. [*].