Warga membawa wadah air untuk mengambil air bersih yang didistribusikan oleh PDAM Tinta Mountala dari mobil tangki di Kecamatan Lhoknga (Foto: Ist)
Kota Jantho, Acehconnect.com – Dampak Kemarau panjang yang melanda Kabupaten Aceh Besar dalam beberapa bulan belakangan ini, telah mengakibatkan sumur warga mengering dan distribusi air PDAM pun terhenti. Hal itu telah menyebabkan 23 gampong di Kecamatan Lhoknga, krisis air bersih untuk masak, minum, mandi dan cuci.
Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto SSTP MM, langsung bergerak cepat menyampaikan arahan kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mountala di Siron, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar, untuk memberi bantuan air bersih kepada warga, Sabtu (11/5/2024).
Menanggapi arahan Pj Bupati, Ir Sulaiman MSi, Direktur Utama PDAM Tirta Mountala, segera mengerahkan sebanyak 4 unit mobil tangki yang berkapasitas 4000 dan 5000 liter pada 2 titik, yaitu Gampong Lampaya dan Gampong Lamkruet, Kecamatan Lhoknga, untuk mendistribusikan bantuan air bersih kepada warga Lhoknga dan sekitarnya.
“Bantuan ini diberikan sebagai upaya untuk mengatasi masalah ketersediaan air bersih di wilayah yang mengalami krisis air. Hari ini dikhususkan untuk warga Kecamatan Lhoknga,” ujar Sulaiman. “Warga tinggal membawa berbagai wadah seperti ember, baskom, jerigen dan beberapa wadah air lainnya, untuk dapat mengambil air bersih yang didistribusikan oleh PDAM Tirta Mountala dari mobil tangki,” tambahnya.
Salah satu unit mobil tangki yang dikerahkan oleh PDAM Tirta Mountala untuk distribusikan air bersih di Kecamatan Lhoknga (Foto: Ist)
Ia menjelaskan, penyebab krisis air bersih yang dialami warga Kecamatan Lhoknga, karena debit air yang tersedia di Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Mata Ie, Darul Imarah, tidak mencukupi lagi untuk disalurkan ke wilayah tersebut. “Debit air yang ada di SPAM Mata Ie tidak mencukupi lagi untuk dialirkan ke wilayah Lhoknga. Saat ini kapasitas air di Mata Ie hanya 160 liter perdetik,” jelas Sulaiman.
Ia menyebutkan, sampai sekarang PDAM Tirta Mountala terus melakukan berbagai upaya untuk mengatasi permasalahan air bagi warga Aceh Besar. “Untuk diketahui, pihak PDAM pernah membuat perencanaan untuk membangun SPAM baru yang artinya sistem penyediaan air baru yang bersumber dari Kecamatan Leupung (Sarah) dengan kapasitas 400 liter perdetik,” ujarnya
Namun, karena musibah Covid yang melanda Indonesia pada tahun 2019, perencanaan pembangunan SPAM baru di Kecamatan Leupung, yang sudah direncanakan dengan baik bersama pihak Sumber Daya Air (SDA) dari Pemerintah Pusat itu, tidak dapat dilaksanakan. “Sebenarnya, anggaran untuk membangun SPAM baru di Leupung sudah ada. Karena dilanda covid-19, anggaran tersebut ditolak oleh Pemerintah Pusat. Padahal anggaran yang telah disediakan oleh Pemerintah Pusat tersebut hampir Rp 80 Milyar lebih,” ungkapnya.
Oleh karena itu, pihak PDAM Tirta Mountala meminta bantuan dan dukungan yang lebih besar dari Pemerintah Daerah, agar pembangunan SPAM di Leupung dapat segera terwujud. “Karena, seandainya pembangunan SPAM baru itu terwujud, permasalahan yang terjadi saat ini, In Syaa Allah akan teratasi. Tapi, apabila pembangunan SPAM yang 400 liter perdetik tersebut tidak terwujud, maka permasalahan krisis air akan terus berlanjut dari tahun ke tahun, karena kami lihat kekeringan di kolam Mata Ie itu sudah terjadi hampir setiap tahun,” pungkas Sulaiman. (zal)