Dinsos Aceh Perlu Up-date Kembali Data Penerima BNPT

Kegiatan pembagian BPNT di halaman belakang Kantor Pos Kuta Alam Banda Aceh, foto, ac 6/7 (ist)

Acehconnect.com | Banda Aceh. — BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) merupakan salah satu bantuan sosial yang dikelola oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Sosial untuk keluarga masyarakat yang kurang mampu.

Bansos BPNT akan disalurkan kepada masyarakat Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang telah terdaftar dalam basis data DTKS. Adapun tujuan dari penyaluran bansos BPNT ialah untuk meringankan beban ekonomi masyarakat khususnya dalam memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.

Hal itu merupakan upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Saat ini Kementerian Sosial (Kemensos) telah mengumumkan jadwal pencairan bansos BPNT untuk bulan Juli 2024.

Proses pencairan akan dilakukan mulai tanggal 1 Juli 2024 hingga akhir bulan. Keluarga Penerima Manfaat dapat mengakses besaran dana yang disalurkan melalui rekening Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di bank-bank yang telah ditunjuk seperti Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, dan Bank BTN. Bagi KPM yang tidak memiliki rekening bank, proses pencairan dapat dilakukan melalui kantor Pos terdekat. Dikutip dari laman cekbansos.kemensos.go.id, 6 Juli 2024.

Yang jadi masalah dari sebagian besar masyarakat di Aceh adalah, data penerima yang tidak pernah di up-date. Alhasil, penerima bantuan pemerintah tidak merata. Yang sudah mendapat bantuan secara terus menerus mendapat bantuan lagi dari berbagai program bantuan, sedang yang belum mendapat bantuan hingga akhir hayatnya tidak pernah menerima bantuan. Kata beberapa warga Banda Aceh, kepada media ini 7 Juli 2024.

Terpantau media ini di kantor pos Kuta Alam (6/7), sebagian masyarakat penerima BPNT ada yang menggunakan baju seragam dan memiliki kendaraan mewah baik roda 2 dan 4. Media ini tidak mendetail para masyarakat penerima BPNT tersebut, namun dapat dipastikan data penerima sudah tidak sesuai dan perlu diup-date sehingga penerima bisa merata.

Peristiwa semacam ini terjadi secara menyeluruh di Aceh, sehingga data yang ada di Dinas Sosial Aceh sudah tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Masyarakat merasa heran, kenapa Dinsos Aceh enggan meng up-date data sehingga penerima bantuan hanya keluarga yang dekat dengan perangkat desa. Kata Yusuf, warga Banda Aceh beberapa waktu lalu. [*].

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *