Acehconnect.com | Banda Aceh. — Program listrik yang tidak tuntas dilakukan hingga 2010 dalam janji PLN, Indonesia diperkirakan waktu itu tuntas memberi penerangan seluruh Indonesia. Kini Pemerintah melakukan terobosan baru dengan menggunakan tenaga nuklir, untuk solusi Indonesia di bidang kelistrikan.
Pemerintah Indonesia sudah melakukan memorandum of understanding (MoU) dengan ThorCon. Pembangunan pembangkit listrik nuklir di Bangka Belitung itu memakan biaya Rp17 triliun pada tahap pertama.
Hal itu disampaikan Dewan Energi Nasional (DEN). DEN menyebut sudah ada dua investor asing yang siap menggarap proyek tersebut. Keduanya merupakan perusahaan asal Amerika Serikat (AS).
Sekretaris Jenderal DEN Djoko Siswanto menegaskan bahwa PLTN juga masuk dalam Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Kebijakan Energi Nasional (RPP KEN).
“Iya (2032) sudah ada nuklir, listriknya sudah on stream. Sudah commercial operation date (COD),” katanya selepas detikcom Leaders Forum di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Rabu (11/9).
Dikutip dari wikipidia, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah stasiun pembangkit listrik termal tempat panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik.
PLTN termasuk dalam pembangkit daya (EN: base load), yang dapat bekerja dengan baik ketika daya keluarannya konstan (meskipun reaktor air didih (EN: boiling water reactor) dapat turun hingga setengah dayanya ketika malam hari). Daya yang dibangkitkan per unit pembangkit berkisar dari 12 MWe hingga 1400 MWe. Unit baru yang sedang dibangun pada tahun 2019 mempunyai daya 29-1400 MWe.
PLTN komersial pertama mulai beroperasi pada 1950-an, dan hingga saat ini terdapat 450 PLTN berlisensi di dunia yang beroperasi di 30 negara. Keseluruhan reaktor tersebut menyuplai 10% daya listrik dunia. PLTN adalah sumber tenaga rendah karbon terbesar kedua di dunia (29% dari total pada tahun 2017). Saat ini terdapat 48 PLTN sedang dibangun di seluruh dunia.
Berdasarkan penjelasan di situs resmi ThorCon Power, PLTN berbasis teknologi Molten Salt Reactor 2×250 MW (TMSR500) rencananya dibangun di wilayah Kelasa, Kabupaten Bangka Tengah. Proyek ini dinamakan Kelasa-1.
Tampak layar : Proyek Bangka Tengah.
Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah telah melakukan penandatanganan Kesepakatan Bersama atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT ThorCon Power Indonesia sejak Nopember 2023.
Ditelusuri ke berbagai laman hingga saat ini 12 September 2024, belum ditemukan penjelasan resmi tentang kemajuan pembangunan PLTN Bangka Tengah tersebut yang menelan biaya tahap awal sebesar Rp 17 triliun. Dan rencana pengoperasian PLTN, masih beragam hingga ada yang berpendapat baru dapat dioperaaikan pada tahun 2040. [*].