Gibran bagikan buku tulis bersampul putra sulungnya, Jan Ethes ke para siswa SDN Margorejo VI Surabaya pada Kamis 6 Juni 2024. Foto: HANAA SEPTIANA/TEMPO. |.
Acehconnect.com | Banda Aceh. —- Gibran seakan ingin agar dinasti kepemimpinan tidak terputus, dia mendambakan anaknya jadi pemimpin yang cekatan. Hal ini terbesit saat Gibran berusaha menjelaskan bahwa, buku yang dibagikan itu adalah bergambar anaknya.
Buku inilah yang kemudian viral, karena gambar seorang anak dan yang namanya asing bagi orang pada umumnya di Indonesia. Sehingga memaksa Gibran minta maaf, meski buku tersebut sudah terlanjur dibagikan Gibran sejak 4 tahun lalu.
Seperti yang dilansir Tempo, dikutip media ini 14 Juni 2014.
Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka buka suara soal buku tulis bersampul gambar putra sulungnya, Jan Ethes Srinaredra, yang baru-baru ini menuai sorotan. Buku tersebut dibagi-bagikan oleh Gibran kepada anak-anak ketika berkunjung ke Sekolah Dasar Negeri Margorejo VI Surabaya, beberapa waktu lalu.
Gibran sebelumnya meminta maaf. Dia menjelaskan buku tulis bersampul gambar Jan Ethes itu sudah ada dari empat tahun terakhir.
“Mohon maaf ya itu kan bukunya udah ada dari empat tahun terakhir,” kata Gibran saat ditemui wartawan di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis, 13 Juni 2024.
Gibran pun meminta maaf jika ada yang kurang berkenan dengan adanya buku tersebut. “Ya saya minta maaf kalau ada yang kurang berkenan,” kata dia.
Diketahui Gibran sebelumnya mengunjungi SDN Margorejo VI Surabaya pada Kamis, 6 Juni 2024. Dia membagikan buku tulis bersampul anak sulungnya, Jan Ethes kepada para siswa-siswi di sana.
Gibran berkunjung ke sekolah itu usai bersilaturahmi ke kediaman Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa, pukul 09.30 WIB. Kedatangan Gibran pun langsung disambut anak-anak di sana.
Menurut informasi, putra sulung Presiden Jokowi itu langsung membagikan buku kepada anak-anak. Buku itu bersampul depan foto Jan Ethes menggunakan pakaian beskap jawa dan memegang wayang. Sementara, sampul belakangnya bertuliskan SOLO.
Jan Ethes itu artinya sangat cekatan sekali, ‘Ethes’ itu cekatan,” ujar Gibran, sedang nama Srinarendra dalam bahasa Jawa memiliki arti ‘pemimpin’.
Jika dipenggal kata demi kata maka, Jan (luar biasa), ethes (cekatan). Sedang Srinarendra, artinya seorang pemimpin. Jika disambung anak Gibran yang bernama Jan Ethes Srinarendra artinya, Seorang Pemimpin yang luar biasa cekatan.
Gibran memperkenalkan Jan Ethes itu kepada masyarakat Indonesia, sejak dari usia dini. Tidak ada yang salah rasanya, tapi kemudian buku inilah yang dapat kritikan rakyat Indonesia hingga heboh yang membuat Gibran telah meminta maaf berulang kali. [].