Sigli, Acehconnect.com. – Pelaksanaan kenduri laut (khauri laot) merupakan tradisi adat budaya nelayan di Aceh khusus Pidie, dilaksanakan di pesisir pantai pelangi Kota Sigli, Rabu (1/11/2023).
Acara kenduri laut ini pernah dilakukan pada 2014 silam, saat itu Pidie dipimpin Sarjani Abdullah- Muhammad Iriawan.
Hadir pada acara tersebut, unsur Forkopimda, Sekda, unsur ulama, Ibu TP PKK, unsur BUMN/BUMD, Asisten, kepala SKPK,Panglima laut, tokoh masyarakat, para Kabag/Camat, para Nelayan dan masyarakat.
Pj Bupati Pidie Ir. Wahyudi Adisiswanto mengatakan, Syukur kepada Allah SWT atas terlaksananya kegiatan kenduri laut ini, ini merupakan suatu budaya dan adat laut yang turun temurun di Pidie, saya bangga dengan kegiatan kenduri laut ini, katanya.
Acara ini, lanjut Wahyudi jarang terjadi di masyarakat indonesia, ini sangat menyentuh dan menggetarkan semua unsur, karena kegiatan ini dianggap sangat spetakuler, imbuhnya.
Dikatakan, dalam acara ini terungkap adanya kasih sayang Allah dengan manusia, Laut dan manusia, Manusia dengan manusia. Disini juga kita isi doa dan santunan yatim piatu, sebutnya.
“Untuk ini, mari kita bersatu padu dan silaturahmi bersama para ulama, dalam meningkatkan iman dan ihsan serta memelihara terus adat laut ini bersama sama,” pungkas Wahyudi.
Sebelumnya, Panglima laot Muhammad Hasan (Toke Hasan), sampaikan terkait kegiatan kenduri laut hubungannya dengan adat-adat laut.
Di sudut lain, dalam pencegahan narkoba lewat laut, pihaknya siap mengantisipasi, ungkap Toke Hasan [Hasballah.B].