Kolaborasi Laboratorium Pencahayaan ITB dan Laboratorium Sains Arsitektur Universitas Malikussaleh: Upaya Peningkatan Pencahayaan Kelas di SDN Banda Sakti, Lhokseumawe
Acehconnect.com | Lhokseumawe. — Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Lhokseumawe, khususnya di SDN 1 dan SDN 4 Banda Sakti, Tim Pengabdian Masyarakat dari Institut Teknologi Bandung (ITB) melaksanakan program evaluasi dan optimalisasi pencahayaan ruang kelas.
Kegiatan ini dipimpin oleh Dr. Rizki Armanto Mangkuto dari Laboratorium Pencahayaan, Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri ITB, yang bekerja sama dengan Laboratorium Sains Arsitektur Universitas Malikussaleh, yang diwakili oleh Dr. Atthaillah dan Dr. Eng. Muhammad Iqbal.
Program ini berlangsung di dua sekolah dasar, yaitu SDN 1 Banda Sakti yang dipimpin oleh Kepala Sekolah Efendi, S.Pd., M.Pd., dan SDN 4 Banda Sakti yang dipimpin oleh Erniati, S.Pd., M.Pd. Kedua kepala sekolah menyambut dengan antusias program ini, yang bertujuan untuk mengevaluasi kondisi pencahayaan saat ini dan memberikan solusi inovatif untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik bagi siswa.
Efendi, S.Pd., M.Pd., Kepala Sekolah SDN 1 Banda Sakti, menyampaikan, “Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari ITB dalam upaya meningkatkan kualitas pencahayaan di kelas kami. Ini merupakan langkah penting untuk mendukung proses belajar mengajar yang lebih efektif.”
Erniati, S.Pd., M.Pd., Kepala Sekolah SDN 4 Banda Sakti, menambahkan, “Program ini sangat membantu menciptakan suasana belajar yang lebih nyaman bagi siswa. Kami berharap kerja sama seperti ini dapat terus berlanjut di masa mendatang.” Ungkap Erniati, di Lhokseumawe 5 September 2024.
Kegiatan implementasi perbaikan berlangsung dari tanggal 2-6 September 2024, diikuti dengan pengukuran ulang dan evaluasi pasca-perbaikan menggunakan alat dari Laboratorium Pencahayaan ITB. Pengukuran ini dilakukan oleh mahasiswa Teknik Fisika ITB bersama mahasiswa Program Studi Arsitektur Universitas Malikussaleh. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam kondisi pencahayaan di kelas yang telah diperbaiki. Diharapkan, hasil dari program ini dapat menjadi contoh bagi upaya serupa di sekolah-sekolah lain di Lhokseumawe dan sekitarnya.
Melalui program pengabdian masyarakat ini, diharapkan tercipta lingkungan belajar yang lebih optimal, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pendidikan serta menjadi model kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi dan sekolah dasar dalam memperbaiki fasilitas pendidikan di Indonesia. [].