Jusuf Kalla. (Sumber Foto: Gettyimages
Acehconnect | Banda Aceh. — Pemerintahan apa saja, di negara apa saja, perlu ada sosok yang mengingatkan dan berani tapi juga harus dengan ilmiah dasarnya, konsekuen dengan data. Ungkapan ini yang menjadi dasar banyak media, ingin mengupas memori almarhum Faisal Basri.
Wapres ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), saat melayat ke rumah duka Faisal Basri. Dia mengenang Faisal Basri sebagai sosok yang pintar dan berani menghadapi siapa saja.
“Banyak orang berani tapi tidak pintar, dan beliau ini berani dan pintar. Karena itu, kita kehilangan sosok tokoh ekonom yang seperti itu. Konsisten dalam menghadapi siapa saja,” kata JK di kompleks Gudang Peluru, Tebet, Jaksel, Kemarin (Kamis, 5/9/2024).
Faisal H. Basri adalah ekonom dan politikus alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia. Beliau adalah salah seorang keponakan dari mendiang Wakil Presiden RI Adam Malik. Faisal Basri menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (1985) dan meraih gelar Master of Arts bidang ekonomi di Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika (1988).
Karirnya sebagai akademisi dimulai dari Pengajar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia untuk mata kuliah Ekonomi Politik, Ekonomi Internasional, Ekonomi Pembangunan, dan Sejarah Pemikiran Ekonomi (1981-sekarang). Beliau juga merupakan pengajar pada Program Magister Akuntansi (Maksi), Program Magister Manajemen (MM), Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Pembangunan (MPKP), dan Program Pascasarjana Universitas Indonesia (1988-sekarang). Beliau juga pernah diamanatkan menjadi Ketua Jurusan ESP (Ekonomi dan Studi Pembangunan) FEBUI (1995-1998), Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas Jakarta (1999-2003), Pendiri Institute for Development of Economics & Finance (INDEF) (1995-2000).
Sementara di bidang pemerintahan, Faisal Basri pernah mengemban amanah sebagai anggota Tim “Perkembangan Perekonomian Dunia” pada Asisten II Menteri Koordinator Bidang EKUIN (1985-1987) dan anggota Tim Asistensi Ekuin Presiden RI (2000). Beliau memiliki website pribadi yang memuat tulisan-tulisan dari pemikiran beliau disini. Sumber LPEM FEB UI
Wapres ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), melayat ke rumah duka Faisal Basri. Dia mengenang Faisal Basri sebagai sosok yang pintar dan berani menghadapi siapa saja.
“Banyak orang berani tapi tidak pintar, dan beliau ini berani dan pintar. Karena itu, kita kehilangan sosok tokoh ekonom yang seperti itu. Konsisten dalam menghadapi siapa saja,” kata JK di kompleks Gudang Peluru, Tebet, Jaksel, Kamis (5/9/2024).
JK memandang pemerintah butuh sosok seperti Faisal. Dia menyebut Faisal andal dalam mengolah data.
“Ya tentu di pemerintahan apa saja, di negara apa saja, perlu ada sosok yang mengingatkan dan berani tapi juga harus dengan ilmiah dasarnya, konsekuen dengan data. Tidak banyak yang bisa seperti itu, itulah Pak Faisal Basri, kita kehilangan itu,” katanya.
Faisal Basri meninggal dunia pada pagi tadi. Informasi ini dibenarkan oleh ekonom dari Institut for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad.
Berdasarkan informasi yang diterima, Faisal Basri meninggal dunia pada pukul 03.50 WIB di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta.
Jenazah lalu dibawa ke rumah duka di kompleks Gudang Peluru, Jakarta Selatan. Pemakaman akan dilakukan setelah Asar dari Masjid Az-Zahra, Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan. Dikutip media ini dari detiknews, 6 September 2024, satu hari setelah almarhum meninggal dunia.. [*].