ATM Bank Aceh Antri, sebelah ATM BSI Padam (11/5/23)
Acehconnect.com-Banda Aceh. Mentang-mentang diberlakukannya Qanun Lembaga Keuangan Syariah di Aceh, BSI terkesan mengabaikan komunikasi dengan masyarakat Aceh di Aceh. Bank Syariah Indonesia (BSI) lupa bahwa, nasabahnya terbanyak di Aceh. Jajaran petinggi BSI Aceh, pejabatnya jarang di Aceh. Untuk dilakukan konfirmasipun sangat jarang dilayani, akibatnya hampir semua kalangan di Aceh “kecewa”.
Anggota DPR RI asal Aceh, Rafly Kande mengungkapkan bahwa masyarakat Aceh sudah meminta untuk mengembalikan bank konvensional di Aceh, menyusul gangguan pada layanan Bank Syariah Indonesia (BSI). Dia juga meminta Menteri BUMN Erick Thohir untuk melakukan reformasi sistem perbankan syariah agar menjadi lebih baik di masa depan.
Menurut Rafly Kande, persoalan yang terjadi pada BSI dalam beberapa waktu terakhir telah mengganggu layanan perbankan syariah dan membuat masyarakat Aceh sebagai nasabah terbesar BSI merasa kecewa. Oleh karena itu, ia meminta agar Menteri Thohir menempatkan orang-orang yang tepat dalam melakukan reformasi sistem perbankan syariah ke depan.
“Masyarakat Aceh sudah meminta untuk mengembalikan bank konvensional dengan membuat ruang diskusi bersama pakar akademisi, pakar ekonomi, praktisi bisnis, ulama, dan pejabat pemerintah Aceh,” kata dia dikutip dari Antara, Sabtu (13/5/2023).
Sementara sumber lain mengatakan, akibat kecongkakan pejabatnya BSI dikabarkan juga mendapat ancaman siber yang mengancam data nasabah. Akibatnya, Sebagian besar nasabahnya menarik dananya dari BSI pindah ke Bank lain.
Media ini telah berulang kali melakukan konfirmasi dengan BSI, baik dengan BM KC Banda Aceh maupun Kantor Regional sejak beberapa waktu lalu tidak mendapat tanggapan yang memadai. Menurut amatan media ini di beberapa titik, sampai hari ini Minggu 14 Mei 2023. Masyarakat Aceh gelisah, manakala atm BSInya tidak dapat digunakan untuk Tarik tunai maupun melakukan transaksi lainnya. Apalagi kabar beredar, ancaman siber.
Dari beberapa sumber yang berkompeten berharap, “memang sebaiknya jangan terlalu terburu-buru percaya pada pelaksanaan bank syariah di Aceh. Tidak menutup kemungkinan buka Kembali kesempatan Bank Konvensional beroperasi Kembali di Aceh, sambil kita buka ruang diskusi bagi pakar untuk melakukan diskusi. Artinya, tidak mustahil Bank Syariah berkembang secara baik seiring dengan persaingannya dengan bank konvensional yang ada di Aceh. Ungkap beberapa sumber, yang tidak mau Namanya disebutkan.
Susah memang berbuat baik sekarang kadang salah sedikit, kita dicibir dibilang sok pintar dan lain sebagainya. Padahal inilah keyataannya sekarang, Aceh memang daerah yang tidak lagi istimewa, tidak lagi otonom, bahkan kita terpuruk dibanding daerah lain yang lebih miskin dan memiliki sumber alam dan sdm yang terbatas. Pungkas sumber tadi. (14/5/23) [R].