Yusrizal Ibrahim, S.Sn. “Politisi Senior yang Berpengalaman”

Mendukung Amin karena Kesamaan Visi dan Misi

Seorang Pemuda Membagikan Kartu Nama Caleg di sebuah Warung Kopi di Lambhuk, Banda Aceh. (Foto: Ist.)

Banda Aceh, Acehconnect.com – Tadi pagi (Jumat, 02-02-2024) penulis melihat seorang pemuda berjaket eksotis membagi-bagikan kartu nama Caleg di sebuah Warung Kopi di kawasan Lambhuk, Banda Aceh. Seperti sebelumnya, setiba di meja penulis, pemuda itu mengucap salam dan menyodorkan selembar kartu nama sambil memperkenalkan diri:

“Assalamualaikum. Saya Relawan Pejuang Anies dari Partai Nomor 9. Mohon bantu Anies dan Caleg Partai PKN Nomor Urut 1 Yusrizal Ibrahim, S.Sn. Terima kasih banyak sebelumnya.”

Saya meraih kartu itu dan melihatnya. Terbaca oleh saya tulisan “Pilih Partai Nomor 9 PARTAI KEBANGKITAN NUSANTARA PKN, Coblos Nomor 1 YUSRIZAL IBRAHIM, S.Sn. Caleg DPRA Dapil-1 (Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang) pada kolom putih berlatar hijau. Tampak foto seorang laki-laki memakai baju PKN warna hitam bergaris merah-putih, dengan songkok bermotif Kupiah Meukeutob khas Aceh di kepalanya. Di bawahnya tertulis selogan “Politisi Senior Berpengalaman.”

Ternyata Caleg tersebut adalah Bang Yus, yang pernah saya kenal semasa kuliah di Yogya dahulu. Bang Yus memang seorang Politisi Senior yang sudah cukup berpengalaman.

Sebelum duduk di Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Bang Yus pernah menjadi pengurus Dewan Kesenian Aceh (DKA) dari tahun 1995 sampai 2004 lalu. Pada Tahun 2004 sampai 2009 Beliau terpilih sebagai Anggota DPRA dari Daerah Pemilihan (Dapil) 4 Bireuen-Aceh Tengah, dan dipercaya menjadi Sekretaris Fraksi Partai Demokrat (FPD) sampai akhir periode tersebut.

Pada penghujung konflik Aceh yang telah berlangsung hampir 30 tahun itu, Bang Yus selalu terlibat secara aktif dalam berbagai Panitia Khusus (Pansus) DPRA untuk mengambil berbagai keputusan penting terkait Perdamaian Aceh pada masa-masa genting dan krusial tersebut.

Seperti misalnya menjadi Anggota Pansus yang melahirkan Undang-Undang tentang Pemerintahan Aceh (UUPA) Nomor 11 Tahun 2006 yang mengatur pemberian Dana Otonomi Khusus bagi Aceh setara 2% Dana Alokasi Umum (DAU) Nasional; Anggota Pansus Qanun Aceh Nomor 3 Tahun 2008 tentang Partai Politik Lokal; Anggota Pansus Qanun Aceh Nomor 2 Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawatan Ulama (MPU); Sekretaris Pansus DPRA yang menyusun Qanun Lembaga Wali Nanggroe, dan lain-lain.

Kemudian selama belasan tahun Bang Yus dipakai sebagai Tenaga Ahli di DPRA dan pernah juga beberapa tahun dipercaya sebagai Anggota Tim Penulis Pidato Gubernur Aceh.

Saya segera teringat waktu bertemu dengannya di sebuah warung kopi, di kawasan Lingke beberapa waktu lalu. Ketika itu Bang Yus memang pernah mengatakan kalau pada tahun 2024 ini ikut mencalonkan diri sebagai Anggota DPRA dari Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), di Dapil-1 Banda Aceh, Aceh Besar dan Sabang.

“Mengapa maju dari Partai PKN?” tanya saya ketika itu. “Biasalah,” jawabnya, “Partai Baru membawa Semangat Baru yang lebih Idealis dan Demokratis bila dibandingkan dengan partai-partai lama yang sudah terkontaminasi dengan berbagai kepentingan pribadi dan politik dinasti,” lanjutnya bersemangat.

Lantas saya perhatikan lagi kartu nama yang baru saya terima itu secara lebih detail. Saya lihat di situ terpampang foto Pasangan Capres-Cawapres: Anies-Muhaimin dengan Nomor 1 dalam lingkaran putih. Rupanya Bang Yus mendukung Pasangan Capres Nomor Urut 1 tersebut. Kemudian di antara foto Bang Yus dan foto Anies-Muhaimin itu tertulis: “Ingat Hari Rabu 14 Februari 2024 Datang ke TPS.”

Tiba-tiba terlintas pertanyaan di benak saya, PKN mendukung Amin? Apakah itu resmi? Saya segera meneleponnya. Setelah bertukar salam saya langsung bertanya kepadanya, “PKN mendukung Amin, apakah itu resmi?”

“Iya,” jawab Bang Yus. “Pimpinan Nasional (Pimnas) PKN membebaskan setiap Pimpinan Daerah (Pimda) PKN mendukung Pasangan Capres-Cawapres sesuai dengan Aspirasi Rakyat Daerah setempat. Dan Pimda PKN Aceh mendukung Pasangan Anies-Muhaimin. Tentu saja itu resmi. Kita sudah mendapat izin dari Pak Ghufran Zainal Abidin (Kapten Tim Kampanye Amin Provinsi Aceh) dan Pak Marsekal Madya (Purn) Muhammad Syaugi Alaydrus (Kapten Tim Nasional Kampanye Amin di Jakarta).

“O begitu, tapi apakah pertimbangannya hanya karena ikut aspirasi rakyat saja? Apakah tidak ada alasan lain yang lebih khusus?” tanya saya lagi.

“Tentu saja ada,” jawabnya. Di samping Pasangan Capres-Cawapres tersebut Mengusung Tema Perbaikan dan Perubahan, juga ada kesamaan Visi dan Misi Partai kami dengan Visi dan Misi Pasangan Amin tersebut.” jawabnya.

“Visi PKN adalah: Terwujudnya bangsa Indonesia yang Bersatu, Berdaulat, Adil dan Makmur dengan Berwawasan Nusantara. Sedangkan visi Pasangan Amin adalah: Indonesia Adil Makmur untuk Semua. Begitu pula 9 misi Partai PKN nyaris sama dan sebangun dengan 8 misi Pasangan Amin,” tambahnya.

“Tapi Bang Yus sebagai mantan Pengurus DKA 2 Periode, apakah tidak ada rencana untuk usulkan program terkait kesenian?” tanya saya lebih lanjut.

“Ya ada lah,” tambahnya bersemangat. “Saya akan perjuangkan program-program terkait pemberdayaan seniman; penyediaan Beasiswa bagi Anak-Anak Seniman sampai ke Perguruan Tinggi; peningkatkan Literasi Seni; pembangunan Rumah Belajar Seni bagi Anak dan Remaja; pembangunan Rumah Sederhana bagi Seniman; pembangun Pasar dan Galeri Seni; dan tentu saja, penyelesaian Qanun Kesenian Aceh yang sudah lama terbengkalai,” jawabnya lagi.

“Untuk diketahui, Qanun Kesenian Aceh adalah perjuangan panjang saya dari masa menjadi pengurus DKA dan semasa di DPRA dulu, namun waktu itu — karena tidak paham — banyak pihak yang menghalangi, terutama oknum-oknum bukan seniman yang mengaku-ngaku dirinya seniman,” pungkasnya sebelum mengakhiri pembicaraan.

Begitulah pembicaraan singkat penulis dengan Caleg Yusrizal Ibrahim, S.Sn. dari Partai PKN Aceh. Semoga Bang Yus akan berhasil terpilih sebagai salah seorang Anggota DPRA periode 2024 -2029 mendatang, sehingga berbagai program yang pernah diperjuangkannya selama ini — terutama program-program yang terkait dengan pemajuan Kesenian dan Kebudayaan serta Kesejahteraan Seniman dan Masyarakat banyak di Aceh akan dapat terealisasi dengan baik. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *