Banda Aceh, Acehconnect.com. Pantas saja Aceh sulit masuk investasi, jalan lintas medan-aceh sangat kecil. Kendaraannya besar-besar, seperti bus aceh yang terkenal lux. Bayangkan jika dua kendaraan tersebut melintas lain arah di saat lalulintas ramai, kecelakan tidak terhindarkan. Kata M. Nur yang baru pulang dari Batam, kepada media ini 28/6/23.
Bukan tidak ada industri di Aceh, KEK bisa dijadikan dasar kerjasama pengelolaan dikaitkan dengan fasilitas jalan yang harus dilaksanakan. Jangan cuma ambil hasil di Aceh dan merusak infrastruktur, habis kontrak hengkang dan tinggalkan besi bekas dan jalan rusak sedang tol itu program nadional. Tambah M. Nur berbincang dengan tim Acehconnect.com dalam perjalanan, Medan menuju Banda Aceh.
Diam-diam media ini membuka web BPBatam, benar saja ternyata sejak awal Batam konsepnya “benahi infrastruktur masuk investasi”. Seperti cuplikan narasi berikut :
Batam dan investasi seringkali terucap dalam satu tarikan napas. Investasi seolah sudah identik dengan kota ini, dan sebagai daerah primadona untuk berinvestasi, Batam pun selalu memberikan yang terbaik bagi para investor. Keadaan ini tentu saja tidak dapat dipisahkan dari kemajuan ekonomi yang pesat di Batam. Selain itu, dukungan dari BP Batam selaku pengelola investasi juga ikut dirasakan oleh para investor.
Suasana kondusif inilah yang membuat para investor menjadi nyaman dan betah berinvestasi di Batam. Di sisi lain, BP Batam selalu mengupayakan yang terbaik untuk mendukung tercapainya suasana tersebut. Salah satu upaya itu adalah dengan berbagai infrastruktur yang telah dibangun di Batam. Tercatat, BP Batam telah membangun sejumlah fasilitas seperti pelabuhan, bandar udara, hingga pengembangan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus). Pembangunan infrastruktur yang dilakukan adalah bukti respons dari BP Batam dalam menyiapkan Batam menjadi daerah investasi bertaraf internasional.
Pembangunan-pembangunan yang dilakukan oleh BP Batam ini tentu saja tidak berhenti pada beberapa fasilitas atau kawasan-kawasan Batam tertentu saja, melainkan akan terus berkembang dan berlanjut sesuai kebutuhan dan perkembangan zaman. Salah satunya adalah pembangunan infrastruktur yang mendukung sektor transportasi, yakni jalan raya. Pembangunan jalan diharapkan dapat meningkatkan aksebilitas serta memperlancar pergerakan barang dan jasa.
M. Nur tidak sadar ucapannya tadi telah jadi berita dan menarik tim media ini, sehingga M. Nur masih menambahkan.
“Sekarang Batam tidak lagi fokus pada industri, maka tenaga kerja sudah banyak yang keluar berbeda dengan dahulu orang di pinggir jalan saja dipanggil-panggil diajak kerja di industrinya. Sekarang orang cari kerja di luar, pulang bawa uang ke Batam bagi perantau yang sudah menetap di Batam. Kini Batam, lebih fokus pada bidang pariwisata setelah infrastruktur sudah lebih siap.” Tutup M. Nur.