Tanggul Subussalam Pecah, ALAMP AKSI Unjuk Rasa

Banda Aceh, Acehconnect.com. Dewan Pengurus wilayah aliansi mahasiswa dan pemuda anti korupsi (ALAMP AKSI) prov aceh, berunjuk rasa di depan kantor kejaksaan tinggi aceh. Selasa, 16 Januari 2024. Minta KEJATI Aceh panggil dan priksa kadis PUPR kota subulussalam aceh, usut tuntas tentang proyek yang hancur di dinas tersebut.

Mereka menuntut pemberantasan korupsi di kota Subulussalam khususnya dugaan di dinas PUPR tersebut, ada dugaan korupsi pada beberapa proyek di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Subulussalam, yang antara lain:

1. Dugaan korupsi pada proyek Normalisasi dan Tanggul Banjir Sungai Panuntungan
Wilayah I. Proyek dengan nilai kontrak sebesar Rp. 5.388.473.100,00 tersebut
bersumber dari APBD TA 2022 dan dikerjakan oleh CV. Tuah Barusa.

2. Dugaan korupsi pada proyek Normalisasi dan Tanggul Banjir Sungai Panuntungan Wilayah II. Proyek dengan nilai kontrak sebesar Rp. 6.917.187.000,00 tersebut
bersumber dari APBD TA 2022 dan dikerjakan oleh CV. Movix Pratama.

Patut diduga bahwa pengerjaan proyek tersebut tidak sesuai dengan bestek yang dianggarkan. Sehingga dikhawatirkan berpotensi merugikan keuangan negara serta diduga kuat bahwa proyek tersebut juga dijadikan ajang untuk memperkaya diri dan atau kelompok tertentu.

Sangat miris melihat jebolnya tanggul di Lae Penutungan kota subulussalam ini, alamp aksi prov aceh mendesak betul kepada pihak KEJATI yang diwakili Ali Rasab Lubis selaku kasipenkum humas kejati aceh pada selasa (16/01/24).

Alamp Aksi Prov Aceh meminta pihak kejati aceh untuk memanggil dan memeriksa kadis PUPR dan PPK beserta rekanan yang menangani atas terjadinya pristiwa tanggul lae penuntungan tersebut bertanggung jawab semua atas kejadian itu. Sambung Alamp Aksi dalam orasi di depan kantor Kejati Aceh.

Kalau lambat respon kejati aceh akan kasus di PUPR ini, masyarakat akan menerima hadiah musibah banjir besar sebagai langganan tahunan, pun siapa sangka kapan turunnya musibah tersebut hanya sang pencipta yang tau, tetapi pekerjaan tanggul ini seharusnya tahan kuat dengan adanya volume air yang sangat besar dan menjadi tembok banjir seperti tanggul-tanggul lainnya.

Pada kenyataanya, kita melihat jebol dan hancur. Ini yang meyakinkan duggan kami bahwa, ada permainan hitam di balik proyek tanggul ini. DPW Alamp_aksi aceh sendiri berharap, dengan dilakukannya aksi pada hari selasa ini dengan perdana turun ke kasus kota subulussalam dan perdana turun pada tahun baru 2024 ini.

Diharapkan penegak hukum dapat menghargai perjuangan tersebut dan respon cepat terhadap dugaan yang alamp aksi sampaikan. DPW ALAMP AKSI ACEH menunggu hasil pemeriksaan dari pihak Kejati, terkait jebolnya tanggul banjir di kota subulussalam. Tulis Mahmud Padang, yang disampaikan ke media ini Selasa (16/1/2024). [Ril].

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *