Salah satu sekolah menengah di Kabupaten Aceh Singkil. (Insert: Fatwa Umara)
Oleh: Fatwa Umara *)
Pendidikan merupakan pilar utama pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) suatu negara. Namun sayangnya, kondisi pendidikan di Aceh menghadapi tantangan serius. Dengan anggaran yang besar, yaitu 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA), seharusnya mampu untuk mendorong kemajuan dan meningkatkan SDM melalui Pendidikan. Namun faktanya tidaklah demikian.
Meskipun Aceh mengalokasikan anggaran yang besar untuk pendidikan, hasil yang diperoleh masih jauh dari memadai. Ini menunjukkan ada masalah yang mendasar dalam pengelolaan dan penyaluran anggaran tersebut.
Penting untuk disadari bahwa besarnya anggaran tidaklah cukup. Tetapi penggunaannya yang efektif dan efisien yang akan memengaruhi kualitas pendidikan. Selain itu, pelatihan dan pengembangan kualitas guru juga menjadi hal yang penting.
Anggaran yang besar seharusnya difokuskan pada peningkatan kualitas guru melalui program pelatihan yang efektif. Guru yang berkualitas akan mampu memberikan pembelajaran yang memotivasi dan relevan bagi siswa-siswi di sekolah, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan.
Peran pemerintah sangat penting dalam memastikan anggaran pendidikan digunakan secara efektif dan transparan serta tepat sasaran. Pengawasan yang ketat terhadap penyaluran anggaran, serta adanya mekanisme akuntabilitas yang jelas, akan membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan dana pendidikan.
Dalam menghadapi tantangan ini, kerja sama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat menjadi kunci. Diperlukan sinergi yang kuat untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung dan memberdayakan siswa. Sehingga alokasi anggaran sebesar 20% dari APBA tersebut akan mampu mendorong kemajuan dan meningkatkan SDM Aceh melalui Pendidikan. (* Penulis adalah Anggota Divisi Kajian Strategis HIMATARA UIN AR-RANIRY Banda Aceh Tahun 2023)