Aceh Connect | Internasional. — Radja Nainggolan lahir di Antwerpen, putra dari Lizy Bogaerts, seorang Belgia etnis Flemish dan ayahnya Marianus Nainggolan, seorang Indonesia berlatar belakang Batak Toba asli. Radja Nainggolan sempat absen dari dunia sepak bola setelah memperkuat klub Indonesia di Liga 1, Bhayangkara FC, pada musim 2023/2024 lalu.
Mantan pemain timnas Belgia itu tampil sebanyak 10 pertandingan untuk klub tersebut. Dia lantas meninggalkan Bhayangkara FC pada pertengahan 2024 lalu. Radja kemudian hijrah ke Belgia untuk membela klub kasta kedua Liga Belgia, Lokeren-Temse.
Pada Jumat (24/01), Radja Nainggolan tampil sebagai pemain pengganti saat menghadapi Lierse. Masuk lapangan pada menit ke-64 dengan kondisi ketinggalan 0-1, Radja mencetak gol pada menit ke-70 dan menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Menanggapi penangkapan Radja enam hari setelah bergabung, pihak klub Lokeren-Temse merilis pernyataan:
“Kami menghormati praduga tidak bersalah dan karena itu tidak bisa berkomentar lebih lanjut. Kami hanya bisa mengonfirmasi pemain yang bersangkutan absen dari latihan pagi ini.”
Gelandang kelahiran Antwerp, 4 Mei 1988, itu lama berkiprah di Italia dengan memperkuat Piacenza, Cagliari, AS Roma, Inter Milan, dan SPAL.
Di tim nasional, Radja Nainggolan tercatat 30 kali membela Belgia pada periode 2009 hingga 2018.
Kepolisian Belgia menangkap Radja Nainggolan pada Senin (27/01). Tidak dijelaskan di mana polisi menangkapnya, namun aparat datang merazia apartemennya di Kota Antwerp dan menderek salah satu mobilnya. Mobil itu adalah Smart Brabus, jenis city car yang tergolong mewah. Dikutip dari BBC Indonesia, Selasa 28 Januari 2025.
Dari rangkaian penggerebekan itu, aparat menyita uang tunai senilai €370.430 (Rp6,3 miliar), sejumlah arloji mewah termasuk dua arloji bernilai masing-masing €360.000 (Rp6,1 miliar), 100 koin emas bernilai €116,522 (Rp1,9 miliar), dua rompi antipeluru, berbagai senjata termasuk tiga senjata api, 2,7 kilogram kokain, dan 14 kendaraan.
Radja merupakan satu di antara 16 orang yang ditangkap.
“Penyelidikan ini terkait dengan dugaan impor kokain dari Amerika Selatan ke Eropa melalui pelabuhan Antwerp, serta pendistribusiannya di Belgia,” kata juru bicara kantor Kejaksaan Brussels, Marin François sebagaimana dikutip media Belgia, Het Nieuwsblad. [*].