Hadapi Tarif Baru Trump, Prabowo Siapkan 3 Strategi, Sekjend PGX: Yakin dengan Kebijakan ini Mampu Perkuat Ekonomi Indonesia

Jakarta, AC –  Sekertaris DPP Prabowo Gibran experiance Faisal Azani mendukung penuh langkah-langkah kebijakan strategis yang diambil Presiden Prabowo Subianto dalam merespons tarif impor yang diumumkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, (2/5/2025) lalu. Faisal menegaskan strategi Indonesia mencerminkan komitmen pemerintah dalam memperkuat kedaulatan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

“Langkah-langkah yang diambil Presiden Prabowo menunjukkan respons tepat dan strategis dalam menghadapi dinamika perdagangan global, sebagai strategi jangka panjang untuk membangun kemandirian ekonomi bangsa.

Faisal menggaris bawahi salah satu pilar strategi pertama Presiden adalah memperluas kemitraan dagang strategis. Upaya ini mencakup penguatan hubungan dengan BRICS, ASEAN, hingga mitra baru di kawasan negara-negara selatan global (Global South). Menurutnya, diversifikasi mitra dagang menjadi keharusan, apalagi di tengah perang dagang dan kebijakan perdagangan AS yang semakin proteksionis.

Indonesia juga telah menandatangani kemitraan ekonomi seperti Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dengan 10 negara ASEAN, Australia, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru, yang mencakup 27 persen perdagangan global. Upaya aksesi ke Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) yang mencakup 64 persen perdagangan global juga terus dilakukan.

Adapun beberapa perjanjian dagang lainnya seperti Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CP-TPP), Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), dan Indonesia-Eurasian Economic Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EAEU CEPA) juga menjadi bagian dari strategi ini.

Strategi kedua yang diusung adalah percepatan hilirisasi sumber daya alam. Faisal meyakini pendirian Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara sebagai salah satu langkah konkret untuk mengelola proyek-proyek hilirisasi di sektor-sektor utama seperti mineral, minyak dan gas bumi, perkebunan, hingga kelautan dan perikanan.

“Sebagai negara kaya sumber daya, kita tak boleh terus-menerus mengekspor bahan mentah. Kita butuh nilai tambah, perluasan lapangan kerja, kedaulatan industri, dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Hilirisasi adalah jalan menuju itu semua,” tegas faisal . Ia juga menyerukan agar mitra dagang internasional memahami dimensi strategis dan sosial dari kebijakan hilirisasi tersebut.

Strategi ketiga Presiden Prabowo, yang dinilai faisal paling berdampak jangka panjang, adalah meningkatkan daya beli masyarakat dalam negeri melalui program-program yang langsung menyentuh kesejahteraan rakyat. Program unggulan seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menargetkan 82 juta penerima manfaat pada akhir 2025, menurut Faisal dapat meningkatkan konsumsi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor, sekaligus memajukan budaya pangan lokal.

Faisal juga menggarisbawahi rencana pemerintah mendirikan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) yang bertujuan memperkuat ekonomi desa, membuka jutaan lapangan pekerjaan baru, dan mendorong perputaran uang di daerah.

“Ekonomi yang kuat dimulai dari rakyat yang sejahtera.

Meningkatkan konsumsi dalam negeri , memperkuat desa, dan menciptakan jutaan lapangan kerja baru adalah fondasi daya tahan ekonomi kita,” jelasnya.(R)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *