Potret Penjara di Tengah Laut, Alcatraz dikenal paling ketat dan serius penjagaannya.
Aceh Connect | Jakarta. — Rasanya Prabowo kehabisan akal mengatasi koruptor di Indonesia, di masa Jokowi dengan slogan “kerja-kerja” ternyata paling banyak menghidupkan koruptor kelas kakap. Terungkap setelah RI memiliki presiden seperti Prabowo sekarang, meski juga masih banyak yang meragukan karena kecenderungan penguasa Indonesia “tangkap koruptor lama, perkaya koruptor baru.” Dikutip media ini dari berbagai sumber, Jum’at 14 Maret 2025.
Apapun alasannya, dimasa Prabowo inilah koruptor seperti terdesak dan tidak nyaman berada bersama Prabowo. Ada beberapa menteri di masa Jokowi, masih dipakai di masa Prabowo. Hal ini timbul tanda tanya bagi berbagai kalangan, seriuskah Prabowo atasi korupsi.
Banyak media menyoroti dambaan koruptor, dipenjara di tempat terpencil atau bahkan di tengah laut. Keluarganya harus siap menanggung resiko malu, jika tidak ingin dianggap bermewah-mewah dari hasil orang tuanya yang korup. Seperti yang dilansir CNN Indonesia (13/3), berikut ini :
Presiden RI Prabowo Subianto mengaku akan menyiapkan rencana pembuatan penjara di pulau terpencil yang diperuntukkan bagi para koruptor.
“Saya juga akan sisihkan dana buat penjara di suatu tempat yang terpencil. Mereka enggak bisa keluar. Kita akan cari pulau. Kalau mereka keluar, biar ketemu sama hiu,” kata Prabowo di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Kamis (13/3).
Menurut Prabowo, negara yang banyak korupsi sama saja menuju ambang kehancuran. Atas dasar itu, dia yang juga dikenal sebagai Ketua Umum Gerindra itu mengaku tidak akan mundur menghadapi para koruptor. Bahkan, dia mengklaim bisa saja bertindak ekstrem dengan mengusir para koruptor dari Indonesia.
“Mereka harusnya ngerti saya ini siap mati untuk bangsa dan negara ini. Mafia manapun saya tidak takut. Apalagi ada Kapolri dan TNI, apalagi ada guru-guru akan membantu saya,” kata dia.
“Koruptor-koruptor itulah yang buat guru susah, dokter, perawat, petani susah. Kita akan ngusir mereka dari bumi Indonesia kalau perlu,” kata dia. [].