Banda Aceh – |acehconnect.com|. Sebuah keputusan yang luar biasa diambil kali ini untuk menyelamatkan Bank Aceh, sudah terlalu banyak ceremoni yang dibuat namun kehancuran jelas terlihat.
Bagaimana tidak, hampir 100% uang Aceh selalu tertahan berputar di bank ini, sekian triliun anggaran aceh setiap tahun yang paling banyak menikmati adalah para bankers. Mereka paling tahu cara memainkan aman seperti tidak merugikan, keuntungan diperolehnya.
Wajar jika tahun ke tahun asetnya bertambah bukan karena keberhasilan mereka-mereka. Akan tetapi karena ketentuan menguntungkan mereka, kini akankah persoalan mereka berhenti. Kali inilah mereka saatnya mendapat keadilan, setelah sekian lama cuma dirolling di tempat yang sama ya disitu.
4 Direksi Bank Aceh Syariah Terpental
Aset Bank Acehkah yang hilang atau memang mereka yang dianggap harus diistirahatkan terlebih dahulu, baru kemudian Bank Aceh bisa dibenahi. Banyak kalangan mengeluhkan Bank Aceh selama ini sangat tidak merakyat, jika rakyat aceh sedang kesulitan lebih baik ke pegadaian atau cari rentenir.
Bank Aceh bikin kecewa pengusaha negeri, kita tidak tahu apa yang terjadi banyak pengusaha Aceh alergi. Untung saja ada bank lain tumbuh subur di negeri ini, dan mengambil start lebih peduli, lebih mudah didekati. 4 orang direksi terpental jarang terjadi, kita tiidak tahu Bank Aceh yang kini Syar’i mau apa?
Yusmal Diansyah Direktur Kepatuhan pernah kita kenal, kecil lincah terlihat sebagai pekerja patuh. Tidak pernah berarti apa-apa biasa-biasa saja, kita tidak tahu selama dirinya menjabat Direktur Kepatuhan apakah semua patuh-patuh saja. Atau ada pejabat yang tergiring keluar karena tidak patuh, semoga dirinya puas dengan apa yang telah dikerjakan.
Lazuardi Direktur Operasional dedengkot Bank Aceh segala lini telah dibidangi, mau pensiun cari sensasi malah jadi direksi. Sebelum dirinya jadi direksi, beliau Kepala Bagian Penyelesaian masalah, penulis tidak ingat pasti bagiannya tapi intinya yang menyelesaikan persoalan kredit macet atau masalah lainnya.
Setahu penulis yang pernah bersamanya dalam timnya, persoalan Bank Aceh malah makin menumpuk. Dia pekerja keras ulet hilir mudik ke lokasi kredit bermasalah, tetapi pelaku (debitur) lebih lihai. Dia tertinggal, tidak ada satu masalahpun tuntas, paling sensasi kemajuan proses penyelesaian.
Dua direktur lain biarlah masyarakat lain yang bercerita dengan versi yang lain, Direktur Dana dan Jasa ( Amal Hasan) tidak penulis kenal. Direktur Bisnis (Bob Renaldi) nama sempat meroket, tidak penulis kenal siapa sang jetset ini. Masa bakti mereka sebenarnya baru berakhir pada Januari 2024, tapi mau apa lagi istirahat dulu para bankers ya.
2 Orang sedang berbahagia, 2 orang sedang pilu.
Dalam kisah ini ada 2 orang lainnya yang sedang berbahagia tidak ikut terseret, dia tak lain Mirza Tabrani dan Abdussamad keduanya duduk di posisi komisaris. Sementara dua komisaris yang di berhentikan, Taqwallah (Komisaris Utama) dan Muslem ( Komisaris Independen).
Pemberhentian para Direksi dan dua Komisaris, sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) yang belum lama ini digelar. Mereka telah berhenti berkarya di BAS, semoga di masyarakat “diterima” karena tidak banyak janji yang diingkari. Buat mereka tentu tidak bermasalah, harta melimpah ruah semoga. Banda Aceh, 8 April 2023. [Abdul Manaf].
.