Acehconnect.com, Banda Aceh. Ratusan warga Gampong (Desa) Suak Puntong Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya blokir jalan akses ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 3 dan 4 yang sedang dibangun di wilayah tersebut tanpa melibatkan tenaga kerja lokal.
Rendi yang merupakan koordinator aksi menyebutkan, tujuan dilakukan pemblokiran itu, untuk mencari keadilan kepada perusahaan yang bergerak di bidang pembangkit tenaga listrik di kawasan Desa Suak Puntong Kabupaten Nagan Raya.
Menurut Rendi, masyarakat melakukan hal tersebut terkait persoalan tenaga kerja, dimana menurutnya perusahaan tidak menerima putra daerah untuk bekerja di PLTU 3 dan 4 tersebut.
“Telah berulang kali disampaikan kepada Pemkab Nagan Raya, namun persoalan itu tidak di respon oleh perusahaan tersebut. 47 orang tenaga kerja di PLTU 3,4 saat ini, hanya 7 orang putra Kabupaten Nagan Raya yang diterima di perusahaan itu. Sedangkan lainnya, tenaga kerja yang berasal dari luar Provinsi Aceh,” Ungkap Rendi.
Pemblokiran jalan tersebut akan terus berlanjut, sebelum adanya titik temu dengan pihak perusahaan, yang merekrut tenaga kerja dari putra daerah. Demikian kisah pilu dari Nagan Aceh diangkat, tvonenews.com 25/5/23.
Padahal jauh sebelumnya (2019) saat PLTU itu ditinjau oleh Nova Iriansyah MT yang masih menjabat Plt Gubernur Aceh telah mengingatkan agar prioritaskan gunakan tenaga kerja lokal pada proyek ini. Seperti yang dilaporkan oleh Humas Gubernur Aceh saat itu, 20 Nopember 2019.
Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah meninjau proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Desa Suak Puntong, Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya, Rabu (20/11).
Dalam kunjungan itu Nova memeriksa sejumlah sarana yang sedang dibangun di real komplek PLTU. Nova juga berbicara langsung dengan Yang Kai, Wakil Manager Umum pada proyek pembangunan PLTU tersebut.
Kepada Plt Gubernur, Yang Kai melalui penerjemahnya menjelaskan detail denah bangunan serta fungsi dari sejumlah sarana yang sedang dibangun.
Menanggapi hal itu, Nova berpesan kepada Yang Kai agar pembangunan tersebut mengutamakan penggunaan bahan baku serta tenaga ahli lokal.
“Saya hanya ingin memastikan bahan baku yang dipakai usahakan berasal dari Aceh, dari dalam negeri. Jangan diimpor kalau bahannya memang tersedia di sini,” ujar Nova.
Terkait tenaga kerja, Nova meminta dilibatkannnya tenaga-tenaga terampil dari Aceh jika memang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Tak lupa, Nova juga mengatakan bahwa pemerintah selalu menjamin keamanan di Aceh.
Nova Iriansyah dalam kunjungan tersebut didampingi Bupati Nagan Raya, HM Jamin Idham, Komadan Korem 012 Teuku Umar, Kolonel Infanteri Aswardi, Dandim 0116/Nagan Raya Letkol Inf Guruh Tjahyono, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh , Sunawardi serta sejumlah tamu lainnya.
Dari kondisi tersebut tentu, keterlibatan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Aceh tidak bisa tinggal diam membiarkan ketidak adilan yang terjadi di sana. Kata Taufik warga Nagan yang berdomisili di Banda Aceh, Sabtu 27 Mei 2023.
Begitu juga Pj Gubernur Aceh Bapak Achmad Marzuki, boleh ambil bagian menindaklanjuti persoalan rakyat Aceh yang terjadi sekarang. Imbuhnya, kepada media ini.
Sayangnya berulangkali sebelum ada respon masyarakat, acehconnect.com sering bertandan untuk klarifikasi pada Dinas Tenaga Kerja Aceh “terabaikan” jarang pejabat terkait dapat ditemui pada dinas ini. [R].