Palestina Menuju Kemerdekaan, Jalan Berliku Mengungsi Ke Syurga Pun Mereka Siap

Acehconnect.com | Banda Aceh. —Minggu malam, 26 Mei 2024 di tengah gelapnya malam dan lelap tidur warga Palestina yang terusir, harus terbangun dan terkaget-kaget karena 8 bom dengan seberat 2000 pound atau 907 Kg dijatuhkan Zionis di Kamp Pengungsian Barat Rafah.

Seketika, Rafah membara penuh lautan api penuhi tenda-tenda pengungsian warga Palestina yang sedang tertidur. Ratusan tenda-tenda yang terbuat dari semi permanen hangus terbakar. Data terbaru pada 29 Mei 2024 ada sekitar 46 jiwa syahid dalam kondisi hancur hangus terbakar termasuk anak-anak dan lansia, ratusan lainnya mengalami luka bakar.

Rafah adalah satu-satunya kota yang tersisa di Gaza, “Setelah Rafah Kami Akan Mengungsi ke Syurga”. Ucap warga Gaza.

Sedih, pilu mendengar ucapan-ucapan Warga Gaza. Tapi mereka tidak pernah goyah meski mereka harus tercabik, hangus dibom Yahudi.

Keteguhan inilah yang membuat banyak negara akhirnya nestapa, mengakui negara Palestina. Jumlah negara yang mengakui Palestina merdeka semakin bertambah, Netanyahu semakin bingung mengambil sikap meski belum lembaga semacam polisi dunia mampu menangkapnya hidup-hidup.

Himbauan untuk menangkap Netanyahu menggema, tapi belum jelas polisi mana yang bisa menangkapnya.

Rezim Zionis Israel menyampaikan kekesalannya pada sekutunya, Jerman, setelah Berlin menyatakan akan menangkap Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu.

Sikap Jerman itu sebagai respons atas keputusan Kepala Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) Karim Khan yang minta pengadilan tersebut mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu atas dugaan kejahatan perang di Gaza, Palestina.

Namun dari klarifikasi ICC yang diangkat berbagai media internasional, ICC belum pernah mengeluarkan seruan tersebut.

Gerakan kemanusiaan semakin bertambah, hanya cara ini yang sekarang ditempuh dan siap berhadapan dengan Israel.

Slovenia Akui Palestina Negara Merdeka

Pemerintah Slovenia menyetujui pengakuan atas Palestina. Namun hal ini masih tetap memerlukan persetujuan parlemen.

Perdana Menteri Robert Golob mengatakan pemerintahnya telah menyetujui keputusan untuk mengakui negara Palestina merdeka, mengikuti langkah Spanyol, Irlandia dan Norwegia. Tapi, parlemen negara anggota Uni Eropa (UE) itu juga harus menyetujui keputusan pemerintah tersebut dalam beberapa hari mendatang.

“Hari ini pemerintah memutuskan untuk mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat,” ujarnya pada konferensi pers di Ljubljana, Kamis.

“Ini adalah pesan perdamaian,” kata Golob yang juga menyerukan penghentian segera permusuhan antara Israel dan Hamas di Gaza dan pembebasan semua sandera.

Informasi terakhir, setelah Norwegia, Spanyol dan Irlandia menjadi 145 dari 193 negara anggota PBB yang telah mengakui Palestina sebagai sebuah negara.

Pengamat politik dan ma syarakat Aceh yang prihatin atas bencana Palestina mengirimkan pesan ke media ini, Palestina InsyaAllah akan bangkit lebih baik Dari jepang yg hancur karena BOM atom. Ungkap berbagai kalangan di Banda Aceh, 31 Mei 2024. [R].

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *