Pasar Tani Aceh Terkesan Asal-asalan

BANDA ACEH. |ACEHCONNECT.COM|. Pasar Tani adalah salah satu bentuk pasar alternatif yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan secara temporal berkala, yang memiliki beberapa kelebihan apabila dibandingkan dengan pasar konvensional yang terjadwal secara tetap.

Ditinjau dari segi pemasaran, Pasar Tani merupakan salah satu jalur pemasaran produk pertanian yang lebih ringkas. Karena Pasar Tani dapat menghubungkan petani langsung ke konsumen.

Dilihat dari segi produksi, produk-produk pertanian yang dipasarkan di Pasar Tani lebih segar dan berkualitas, karena dibawa langsung oleh para Petani dari kebunnya.

Produk-produk yang di tawarkan dalam Pasar Tani antara lain: sayur-sayuran, buah-buahan, dan produk-produk olahan hasil pertanian lainnya.

Di kota Banda Aceh, Pasar Tani diselenggarakan pada hari Rabu, setiap 2 pekan sekali. Lokasinya di depan kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Jln. Panglima Teuku Nyak Makam, Gampong Pineueng/Ie Masen Kaye Adang.

Animo masyarakat untuk mengunjungi Pasar Tani tersebut cukup tinggi. Hal itu terlihat dari sesaknya kerumunan antrian orang di sekitar mobil box penjual beras dan truk penjual telur ayam.

Saking ramainya pembeli, pada sekitar pukul 10 pagi, mobil box penjual beras sudah ludes isinya dan segera meninggalkan lokasi.

Sedang truk penjual telur dapat bertahan sampai sekitar pukul 11 siang. Beberapa saat sebelum waktu Dzuhur, aktifitas jual beli di pasar tani tersebut segera selesai.

Beberapa pembeli mengatakan harga-harga produk olahan pertanian masih relatif mahal. Hanya sayur-sayuran dan buah-buahan saja yang harganya lebih murah dari pasar konvensional.

Bahkan seorang pengunjung yang bernama Maman, mengeluhkan bahwa lokasi Pasar Tani itu terkesan tidak disiapkan dengan baik.

Katanya hal itu dapat terlihat dari kurang bersihnya lahan yang permukaannya tidak rata, dan di bagian-bagian tertentu masih ditumbuhi rumput tinggi dan semak liar, sehingga terasa kurang nyaman.

“Mungkin karena kegiatan ini hanya merupakan kegiatan rutin untuk menghabiskan anggaran yang konon kabarnya berasal dari APBN, maka diselenggarakan asal-asalan saja,” ucap Maman kecewa.

Menurutnya, pada masa Gubernur Nova, lokasi Pasar Tani tersebut pernah dipindah ke Taman Ratu Safiatuddin. Namun kabarnya waktu itu pengunjungnya berkurang drastis karena selain jauh, lokasinya pun sangat panas karena tidak ditumbuhi pohon sebatang pun.

Mungkin karena itulah PJ Gubernur Ahmad Marzuki memindahkan kembali lokasi Pasar Tani tersebut ke depan kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh.

“Tapi” lanjutnya lagi, “hendaknya PJ Gubernur dapat memberi perhatian lebih dengan cara menginstruksikan kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan untuk mempersiapkan lahan dengan lebih baik. Misalnya dengan menggreder lahan untuk meratakan tanah dan membersihkan rumput tinggi serta semak liar yang tumbuh di sana, sehingga terlihat lebih bersih dan manusiawi,” pungkasnya. (ral)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *